Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso mengungkapkan bahwa, dengan menggunakan alat sederhana dan seadanya, tim gabungan berjibaku membersihkan enceng gondok tersebut di sepaniang aliran Sungai Lodji.
"Kita membutuhkan tenaga yang banyak karena setelah ditanggulnya Sungai Lodji dari program sistem pengendalian banjir dan rob, sehingga ada parapet di kanan dan kiri membuat tim tidak bisa menggunakan alat ekskavator. Oleh karena itu, kami mengandalkan sistem manual menggunakan garpu, jangkar, atau menaiki perahu dengan basket yang dinaikan oleh personel yang ada,"tutur SBS, sapaan akrabnya.
SBS menyebutkan, ada sekitar 150 orang personel yang dikerahkan dalam pembersihan enceng gondok tersebut. Jika pembersihan enceng gondok ini tidak selesai dalam 1 hari ini, maka akan dilanjutkan kembali di hari-hari berikutnya. Menurutnya, kegiatan ini sebagai upaya menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama peduli menjaga kebersihan lingkungan terutama di Sungai Lodji baik dari sampah, maupun enceng gondok.
"Untuk volume sampah di Sungai Lodji sebetulnya kami sudah lakukan pembersihan secara rutin, rata-rata tiap hari kami mengangkut 1 kontainer atau kurang lebih 1,5-2 ton. Namun, dengan adanya enceng gondok yang memenuhi sungai ini tentu hal ini tidak luput menjadi perhatian kami juga untuk dilakukan pembersihan,"tegasnya.